Gerakan bersama Mengakhiri TBC melalui Desa dan Kelurahan Siaga di Boyolali

bagikan artikel ini :

Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (19/09/2025). Hal tersebut dilakukan guna meninjau implementasi penanggulangan tuberkulosis (TBC) dan berbagai inovasi layanan kesehatan masyarakat. Boyolali menjadi salah satu daerah prioritas dalam penguatan Desa dan Kelurahan Siaga TBC yang digagas pemerintah, sejalan dengan target eliminasi TBC tahun 2030. Kunjungan ini diisi dengan berbagai agenda seperti sambutan bersama jajaran pemerintah daerah di STIKES Estu Utomo, peninjauan layanan pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Boyolali II, pelaksanaan skrining TBC melalui Active Case Finding di Puskesmas Teras, hingga kunjungan program makan bergizi gratis di sekolah.

Dalam arahannya, Wamenkes Dante menekankan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis menjadi instrumen penting dalam pencegahan penyakit tidak menular maupun menular. “Banyak masyarakat yang tampak sehat ternyata menderita hipertensi atau diabetes tanpa gejala. Kalau terlambat diketahui, biayanya mahal dan risikonya tinggi. Dengan pemeriksaan rutin, kita bisa mendeteksi dini, mencegah komplikasi, dan mengurangi beban biaya kesehatan,” ungkapnya.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya deteksi dini TBC, mengingat Indonesia masih berada di peringkat kedua dunia setelah India dalam jumlah kasus. “Inovasi seperti mobil rontgen keliling untuk kontak erat pasien sangat efektif menemukan kasus TBC tersembunyi. Kalau kasus ditemukan lebih cepat, bisa segera diobati dan sembuh sehingga angka kematian dapat ditekan,” lanjutnya, menambahkan bahwa strategi percepatan eliminasi TBC harus dilakukan secara komprehensif, mulai dari pemeriksaan aktif, perluasan akses alat diagnostik, hingga penguatan fasilitas layanan kesehatan di daerah.

“Kita akan dorong setiap kabupaten/kota memiliki fasilitas rontgen keliling agar masyarakat mudah melakukan pemeriksaan. Dengan kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, target menurunkan angka kasus TBC hingga 65 per 100.000 penduduk pada tahun 2030 bisa tercapai,” ujarnya.


Rangkaian kegiatan di Boyolali ini mendapat apresiasi dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Selain meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini penyakit, kunjungan ini juga memperkuat kolaborasi multisektor menuju Indonesia bebas TBC 2030. (CRP)